PERAN DAN KEDUDUKAN SIPIL TERHADAP TENTARA
1. Peran
Militer dalam Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945
Proklamasi, ternyata
didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua.[1]
(Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang
terorganisir. Soekarno
dan Hatta,
dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan dalam rapat Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ). Dengan cara itu,
pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah
Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka
menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda
menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri.
Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini,
mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan tua yang
mendorong mereka melakukan “aksi penculikan” terhadap diri Soekarno-Hatta[2].