Rabu, 27 Februari 2013

Kontrol Sipil kepada Tentara pada saat awal Kemerdekaan


PERAN DAN KEDUDUKAN SIPIL TERHADAP TENTARA
1.      Peran Militer dalam Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945
Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua.[1] (Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini, mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan tua yang mendorong mereka melakukan “aksi penculikan” terhadap diri Soekarno-Hatta[2].

Sejarah SMA Negeri 1 Ulujami



SEJARAH SMA NEGERI 1 ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG 
I.     DASAR
1.        SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :0313/0/1993, tanggal 23 Agustus 1993 tentang Pembukaan Unit Gedung Baru.
2.        Surat Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang Nomor : 010/1.03.2.B/I. 1993 tanggal 3 Pebruari 1993 perihal Ijin Menempati Unit Gedung Baru SMA Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
3.        Surat Kepala SMA Negeri 1 Ulujami Nomor : 1.04/103.27/SMA.07/P.16/1993, tanggal 11 Pebruari 1993 perihal Pemberitahuan untuk menempati gedung baru.

Sejarah Pendidikan Guru di Indonesia



SEJARAH PENDIDIKAN GURU DI INDONESIA
sejak awal kemerdekaan pemerintah telah mengolah dan merumuskan masalah pendidikan dan mencoba bentuk yang sesuai dengan keadaan sosial-ekonomi Indonesia. Aspek pendidikan dengan segala permasalahannya ternyata lebih rumit keadaannya, sehingga mengundang berbagai persoalan yang perlu segera ditangani. Dalam kenyataannya, usaha perbaikan dan pendidikan tersebut tidak semata-mata diatur oleh pemerintah, tetapi masyarakat ikut andil. Kebijakan politik terhadap pendidikan pada tahun 1945-1950 belum dirasakan hasil yang sesuai dengan harapan, karena faktor-faktor sosial, ekonomi, dan terutama politik. Namun demikian pemerintah tidak berhenti berupaya menangani perbaikan. Usaha-usaha perbaikan tersebut merupakan usaha untuk mengubah keadaan agar menjadi lebih baik daripada masa lalu. Adapun usaha-usaha nyata yang dilakukan pemerintah dalam periode 1945-1950 terutama ditunjukan pada kebutuhan utama berkenaan dengan bangunan sekolah, tenaga guru, kurikulum dan sistem kerja. Berkaitan dengan keperluan bangunan sekolah dan tenaga pengajar yang rusak akibat dari revolusi fisik, pemerintah mengambil langkah-langkah sebgai berikut:
a.  Mendirikan bangunan-bangunan seku
b.  Menggunakan perumahan rakyat untuk dijadikan bangunan sekolah
c.  Mengandakan sistem mengajar dua kali sehari

Perubahan Sosial di Indonesia dari Awal Kemerdekaan sampai Reformasi



PENDAHULUAN
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

Sejarah Kebudayaan Islam.



LATAR BELAKANG
Sepanjang sejarah Islam dari mulai diangkatnya nabi Muhammad saw menjadi rasul sampai era modern, Islam telah meninggalkan bukti eksistensi kebudayaan yang diciptakan oleh penganutnya. Keindahan dari kebudayaan yang di ciptakan ini ter dapat di belahan dunia, kebudayaan yang di tinggalkan pada saat itu masih ada yang bisa di rasakan ke agungan islam pada saat itu dan juga ada kekuasaan islam yang telah lapuk di makan usia, peninggalan islam yang ada di tiap-tiap negara memiliki keunikanya masing-masing di karenakan islam pada saat itu melakukan penyebaranya dengan cara baik-baik dan dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan
Dengan demikian maka kiranya kita perlu menjaga hasi peninggalan dari pada kejayaan islam pada waktu lampau dikarenakan agar anak cucu kita kelak nanti dapat mengetahui kejayaan dan penyebaran agama islam yang ada didunia, Ada pun negara yang masih bisa di nikmati keindahannya adalah sebagai berikut :